BUSUK

 

 

BUSUK

 

Mulut latah terbata

Kata berbau.

Semula aroma surga,  jadi busuk berdekil

 ada dengki  menggurita batin

jiwa terbawa, fatwa tak berwibawa

berfatwa tak lagi bertaqwa.

 

Pada pagi kicau kutillang,

Kian benderang kutahu serigala

Meraung, mengintai

Menerkam sesama insani,

Melumat tanpa ampun hingga darah muncrat di mulut bernafsu.

 

Mentarimu tak lagi pancarkan sinar

Berikan saja pada bulan, agar terangi malam

pula  makluk dipandu  hingga tenteram tatap mentari

Karena di sanalah singgasana surgaloka.

 

Rebanamu tak lagi syahdu

hati gulana, entahkan melangkah atau memilih

Pada pekikmu  berbau  tlah jadi azab

Neraka menanti.

 

 

Kupang, Menyimak Aksi 24 November 2020

 



 

 

 

 

 

Komentar