LITERASI KEWARGANEGARAAN
Literasi Kewarganegaraan di Tengah Buih Ombak
( Oleh: Y. Joni Liwu, S.Pd )
Mungkinkah mendorong anak mencintai laut berawal dari sini.Sebuah
pertanyaan reflektif bagi"Anak-anak Pulau" di Propinsi kepulauan.
Propinsi 566 pulau memberi harta berkelimpahan di laut sedang kita
meracik-racik persaudaraan hanya karena tanah ulayat yang tak pernah bertambah
tiap tahunnya.Hasil racikan tidak pernah menjadi semangkuk rasa persaudaraan
yang diseduh bersama tuk jalin hati di negeri Indonesia mini ini.Hati tetap
berdegup kala hidup sehasta diharu biru hanya karena beda rasa.Satu pihak merasa
sangat memiliki tanah ulayat sebaliknya pihak lain pun demikian.
Jika konflik horisontal di daerah ini karena lahan di daratan yang tak seberapa, mengapa lahan di lautan dibiarkan berkelana bahkan hanya segelintir orang mendulangnya? Regulasi boleh berjilid-jilid tetapi tidak menggerakan nurani generasi sekarang dengan memberi contoh sama halnya dengan mengajak generasi bangsa menonton TNI menghalau kapal pencuri ikan.Tontonan yang menghebohkan karena memantik perseteruan antarbangsa, sementara sesama bangsa di seberang negeri ini sedang menertawakan betapa harta laut sudah dirampok sejak dahulu.
Tulisan
dua paragraf di atas sekedar memantik nurani warga di “Propinsi Kepulauan,” ( maaf
nama propinsi ini belum disematkan meski telah diperjuangkan mantan petinggi
NTT). Sejenak terlihat luas lautan di NTT 200.200 km2, lebih luas dari daratan
yang hanya 47.349,9 km2. Beberapa dekade, pemimpin di daerah ini mengoptimalkan
daratan untuk kesejahteraan. Ambil misal, program tanam, sekali lagi tanam.
Kemudian Dr.Ben Mboi dengan Operasi Nusa
Makmur, Opera Nusa Hijau, dan Operasi Nusa Sehat. Penghijaun digerakan dengan
lamatoronisai, agar daratan di propinsi ini setidaknya memiliki hara tanaman. Dengan
demikian, daratan yang dikenal dengan kering kerontang ini dapat menumbuhkan
berbagai jenis tanaman yang bermanfaat begi kehidupan. Ben
Mboi dikenal sebagai sosok pembawa perubahan. Sewaktu menjabat sebagai Gubernur
NTT selama 1 dekade, Ben mampu menyulap daerah padang rumput yang gersang dan
berbatu menjadi hutan lamtoro. Lewat slogan Operasi Nusa Hijau, Ben Mboi
mendorong reboisasi dan mengajak masyarakat memelihara kesuburan tanah dengan
menanam lamtoro. Al hasil hampir sebagian daerah ditumbuhi lamatoro. Sejauh
manakah dampak bagi kesuburuan tanah? Para petani tentu memtik buah
keberhasilan dari program ini.Sampai dengan akhir masa jabatan, belum terlihat
upaya memakasimalkan potenasi kelautan yang tak pernah habis tersebut.
Musakabe, semasa menjadi Gubernur menjalankan 7 Program
Strategis NTT yaitu Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), Penanggulangan
Kemiskinan, Pembangunan Ekonomi, Pengembangan llmu Pengetahuan dan Teknologi,
Tata Ruang, Perhubungan, dan Pariwisata. Program
strategis menawan, namun pengejawantaan masi menjadi kendala, sehingga belum
menyentuh pemanfaatan laut sebagai sumber potensi SDA secara optimal.
Gubernur Hendrik
Fernandes denagn GEMPAR, Gerakan Meningkatkan Pendaatan Asli Rakyat menjadi
peluang memanfaatkan potensi kelautan. Namun rupanya gemuruh ombak yang berkelimpahan
belum menyentuh hai nurani warga di 566 pulau ini. Progra terbaru Gubernur
Viktor Laiskodat pariwisata, kesejahteraan rakyat, Sumber Daya Manusia, infrastruktur, dan reformasi
birokrasi, hampir kesampain menyentuh kelautan. Pada sektor pariwisata, khusus
pariwisata tepi pantai, baru saja menyentuh pinggiran pantai. Wisatawan Manca
Negara dan Domestik berasyik ria dengan gelombang di Nemberala Rote Ndao. Atau
hari-hari ini semakin menikmati keindahan pantai Liman di Pulau Semau, demikian
pun pantai lainnya di NTT yang digemakan Pemerintah
Daerah sebagai salah satu daerah wisata.
Data TNP Laut Sawu bermakna strategis bagi pembangunan di
Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), karena hampir sebagian Kabupaten/Kota di
Provinsi NTT sangat tergantung kepada Laut Sawu yang menyumbang lebih dari 65%
potensi lestari sumberdaya ikan di Provinsi NTT. Hal tersebut bermakna
pula bahwa potensi kelautan salalu menjadi andalan. Walaupun demikian nelayan NTT baru berjumlah 79.642 ribu orang dari 5.344 ribu penduduk
NTT.Baru 1,49% penduduk NTT yang memanfaatkan laut dan berprofesi sebagai
nelayan.
Andil Literasi Kewarganegaraan?
Salah satu literasi yang mesti digemakan hari –hari ini
adalah literasi Budaya dan Kewarganegaraan, selain literasi baca tulis. Literasi budaya
merupakan kemampuan dalam memahami dan bersikap terhadap kebudayaan Indonesia
sebagai identitas bangsa. Sementara itu, literasi kewargaan adalah kemampuan
dalam memahami hak dan kewajiban sebagai warga negara. Dalam hal
literasi kewarganegaraan, warga bangsa di propinsi ini semestinya lebih memilih
hak memanfaatkan potensi kelautan setelah ia memiliki kewajiban sebagai warga
negara, semisal membayar pajak, dan lain-lain. Kita tidak hanya bermimpi soal
kekayaan laut yang dapat memberdayakan ekonomi, jika para pemimpin bangsa belum
memberdayakan warga menjadi seorang nelayan.
Jika belum sampai pada nelayan profesional, mungkin cukup dilabeli
nelayan desa. Peningkatan SDM nelayan, pengadaan sarana dan prasarana kelautan,
penguatan kebijakan pemerintah agar lebih memberi ruang untuk pemberdayaan
kualitas para nelayan.
Bagi
NTT yang berciri kepulauan pengembangan kemaritiman mesti menjadi prioritas. Pembangunan
pelabuhan, pemberian pelatihan, penyediaan alat tangkap berupa kapal, juga
lainnya-lainnya, merupakan hal-hal sederhana yang dapat diberikan sebagai hak
rakyat. Masih menjadi litani miris hingga saat ini, bahwa setekah ia memilih
pemimpinnya, lalu terbuai oleh kemenangan. Tetapi ia lupa bersama pemimpinnya
mendesain rencana kerja sesuai potensinya. Ia cenderung mendengarkan
program-program yang dicetus dengan untaian-untaian
hiperbolis. Hingga akhirnya ia baru menyadari bahwa, Sang Kuasa telah
memberikan harta tak berkesudahan yang hingga kini belum tersentuh secara
maksimal.
Hingga di sini, kita tidak saja
memahami literasi kewarganegaraan
sebagai hal mengetahui hak dan kewajiban sebagaimana tertera dalam Pembukaan
UUD 1945, tetapi mewujudnyatakan kewajiban dan hak dalam memanfaatkan potensi
Sumber Daya Alam yang telah tercipta untuk kesejahteraan manusia. Mari kita
coba mengurai Literasi Kewarganegaraan
untuk detail-detail kehidupan lainnya.
Kupang, 21
November 2020
Good article bro... I like itu.
BalasHapusterima kasih atoin meto.Masih ada bagian2 tertentu yg tercecer (koheren) karena sedang tadi siang.Jadi maklum saja.
Hapus