LITANI PEDIH AKHIR TAHUN
LITANI PEDIH DI AKHIR TAHUN
Mendengarmu telah pergi, serasa kehilangan selembar tulisan. Bukan soal
kecerdikanmu mengekspresikan dunia pariwisatamu dalam tulisan- tulisan renyah
dibaca. Bukan pula soal inovasi mendongkrak UKM agar bisa meraup se sen dua sen
di masa pandemi; juga bukan aspek kehidupan lain yang terbaca dalam tulisan-
tulisan pendek tetapi menarik dan bernas. Jika dicermati dari semua yang telah
terbaca, hanya sebuah kata yaitu SEMANGAT.
Dengan keberadaan yang seadanya, semangat telah membakarmu untuk berjuang
mempertahankan hidup. Pariwisata menjadi lahan pilihan bermula dari seorang
pemandu ( guide ). Seiring waktu, semangatmu terus memacu hingga memiliki lahan
usaha yang cukup menggema yaitu PT. ALAM KOMODO FLORES TOURS. Label usaha ini
meperjelas ruang lingkupmu ke mana kaki melangkah. Seorang anak kampung dari
desa Hewa, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur yang memilih menetap
di Waiara atau Pantai Sa’o, daerah Pariwisata di Kabupaten Sikka.
Pengalamanmu berlanglang buana sebagai pemandu wisata, menjadikan anak
kampung itu lebih berkreasi mengembangkan wisata di waira. Ia membidik wisata
food bagi wisman maupun wisdom. Anak desa ini kemudian mengemasnya menjadi
wisata food ikan bakar. Walau tidak mengenyam pendidikan dunia usaha, tetapi
mampu menganalisis usaha wisata ini sedetail mungkin. Hingga berapa rupiah
harus masuk ke kantong warga lokal.
Hal itu dilakukannya agar, pariwisata di Waiara juga berdampak bagi warga
masayarakat sekitarnya. Setahu saya, usaha ini belum setahun jagung namun
inovasi yang kreatif dari seorang “Moan Peter” tentu akan menjadi kenangan
akhir tahun, bahkan menjadi persembanhan terkahir seorang anak “Tana Ain” ini
bagi pariwisata di Sikka umumnya dan penduduk di Waiara, Kabupaten Sikka
khususnya.
Tentang semangat literasimu, bagiku bukan sebuah isapan jempol belaka.
Beberapa tulisanmu memberiku pembelajaran tentang adat dan budaya Desa Hewa.
Dalam beberapa tulisan dan rekaman audio menunjukkan betapa semangat untuk
menggali potensi budaya dan menghidupkan budaya senantiasa mengalir dalam
dirimu. Sayangnya, mimpi kita untuk membukukan sejarah Desa Hewa belum terwujud
lantaran covid 19 yang menghambat komunikasi antartim. Walaupun demikian,
artikelmu yang berjudul PARIWISATA DALAM PANDANGAN EKOLOGIS DAN BUDAYA ORANG
HEWA tetap tersimpan di file ini sebagai peluh yang harus terwujud.
Masih terngiang dalam komunikasi kita yang terakhir soal kerinduanmu untuk
membaca antologi cerpenku yang berjudul “Denting Baobala di Bulan Juli” dan
buku itupun telah kusampaikan ke alamatmu. Sayangnya, sampul buku beralamat
lengkap itu belum kau sentuh. Bawalah itu ke alam surgamu, bacalah dari sana,
betapa anak-anak dari kampung Hewa akan terus mengharumkan kapung halamanmu
itu. Setidaknya, doamu menguatkan kami.
Wari, kami mengikhlaskan kepergian ini karena Nian Tanah Lero Wulan memilki
rencana terindah bagi kehidupanmu. Tahukah kau bahwa kami masih mengembara pada
jalan terjal beronak dan duri?
Kita perna bersama melitanikannya, tetapi litanimu hari ini di Desa Hewa
adalah litani yang menyayat. Hati sanak saudara, isteri dan anak-anak, sahabat
dan kenalan di kampung kita bak teriris sembilu. Ceritamu tentang kebersamaan
kita, hendak kusantunkan bagimu di penghujung tahun. Kisah sedih ini bagai
menyambut tahun baru, tetapi engkau tetap menjemput hidup baru, di duniamu yang
baru.
Di tepian nirwanamu, kami hanya sanggup berujar “ Selamat Jalan Sahabat,
Selamat tahun Baru. Sebaris puisiku ini sebagai ungkapan tulusku di penghujung
tahun.
Semua sanak menangis
mata-mata tersembab
Menyaksikan ragamu tertidur pulas
Dunia menangis,
Natar Hewat berduka,
Ina ama, ue wari bersedih.
Sahabat dan sanak keluarga menangis
Menahan gelak tawa di akhir tahun
Menahan gegap gempita sambut tahun baru.
Mereka merenung dalam ratap tangis
Atas ajalmu yang meluberkan canda
dan semua kami meratapi kepergianmu.
Santunkan doa anak istermu di surgamu yang abadi.
Homo proponit, sed Deus disponit
Manusia berencana, Tuhan yang memutuskan.
Ia menjemputmu, dan tentang kita hanyalah sebuah kenangan.
SELAMAT JALAN, SAHABAT PETRUS K. LIWU.
Kami sekularga meyatakan turut berduka cita.
Komentar
Posting Komentar
Silakan komentar secara bijak dan kosntruktif!