THE INFLUENCER 99

 

THE INFLUENCER 99



 


Sore ini mendapat paket buku berjudul The Influencer, kisah tentang orang-orang atau peristiwa yang mempengaruhi jalan hidup. Secara sederhana, influencer adalah seseorang yang bisa memberikan pengaruh di masyarakat. Mereka bisa merupakan selebritis, blogger, youtuber, ataupun seorang public figure yang dianggap penting di komunitas tertentu. Umumnya, seorang influencer memiliki jutaan pengikut (follower) di media sosial. Buku setebal 264 halaman ini pun berkisah tentang orang-orang ataupun peristiwa yang mempengaruhi jalan hidup  44 penulis buku ini.

 

Rasa penasaran terbayar setelah beberapa pekan lalu sang editor, Teguh Wahyu Utomo mengabarkan di grup media sosial jika buku itu sudah diterbitkan, dan selanjutnya dikirimkan ke alamat penulis. Di bagian pembuka, Pak Tom, demikian Bapak Teguh Wajyu Utomo akrab dipanggil  mengisahkan tentang orang-orangberpengaruh dunia. Ia merilis buku yang ditulis Michael H. Hart pada tahun 1992  yang bertajuk ‘100 Most Influential People in The World.’ Michael H, Hart, demikiansang editor,  membuat peringkat orang-orang berpengaruh sangat banyak terhadap dunia.

 

Buku tersebut lebih mengedepankan besarnya pengaruh terhadap dunia, dan tidak melihat makin baik atau makin buruknya terhadap dunia. Maka munculah beberapa nama seperti nabi Muhammad, Isac Newton, Jesus of Nazaret, Budha, Confucius, St.Paul, Ts’ai Lun, Johann Gutenberg, hingga para penakluk antara lain Jengis Khan, Adolf Hitler, Francisco Pizaro dan Hernado Cortes. Kisah tentang orang-orang yang berpengaruh ini pun sebenarnya hampir dirilis tiap tahun oleh majalah-majalah terkenal seperti majalah TIME.

 

Terinspirasi oleh orang-orang hebat yang  sang penulis puluhan buku ini pun menggagas nulis bareng dengan tema yang sama, the influencer. Pendaftaran dalam sesi coaching itu menghimpun penulis dari berbagai latar belakang pun usia. Dari profesi penulis, public relation, pebisnis, akademisi,karyawan, dokter, ibu rumah tangga, guru, murid SD, atlet,praktisi ol-shop, dan lain-lain. Sebagai misal, pada halaman pertama buku yang diterbitkan oleh Wahana Resolusi, Yogyakarta ini merupakan tulisan Ciera Derwin, seorang anak berusia delapan tahun kelas 3 SD yang bersekolah di Surabaya. Tulisan singkat berjudul My Mother mengungkapkan kesetiaan ibundanya yang selalu memiliki waktu untuknya, terutama dalam menyelesaikan seluruh tugasnya. Ciera Derwin lebih jauh mengingatkan bahwa kehadiran seorang ibu dalam kehidupan anaknya, akan membuat anak selalu percaya diri.

 

Semua penulis mengisahkan orang-orang yang mempengaruhi kehidupannya, entah di masa kecil hingga dewasa entah pula setelah dewasa. Membaca buku ini dapat pula menjadi pemicu bagi pembaca untuk bisa mengisahkan tentang siapa dan apapun yang sangat mempengaruhi kehidupannya. Mengabadikan kisah ini tentu saja menjadi pengalaman terabadikan hingga kapan pun.Secara masif pula penggagas nulis bareng dan editor ini mempengaruhi penulis untuk berliterasi, Sungguh ia sukes mengelar dunia literasi di jagad medis sosial tanpa harus bersusah payah mengumpulkan para penulis dari seluruh Indonesia atau bahkan harus mengeluarkan biaya yang cukup banyak untuk sebuah kegiatan semisal work shop atau pealtihan menulis lainnya.

 

Ketika membaca kisah pertama dari seorang penulis cilik sayapun masih penasaran untuk mengatahui tulisan saya. Di daftar isi saya menemukan judul tulisan saya ‘Mengeja Aksara Ayah’. Masih terngiang dalam ingatan saya jika saya sangat mengagumi tulisan tangan ayah yang menarik dan indah walau di usianya yang hampir berkepala delapan ini. Dari dulu hingga di masa-masa senjanya ini. Singkat cerita, ayahanda sesungguhnya telah mengajari kami berliterasi sejak masa kanak-kanak. Ia mengajari kami membaca dan menulis dengan caranya, yaitu membaca dan menulis, tanpa berteori.

 

Tulisanku ini tepat di halaman 99  pada buku yang sangat menginspirasi ini. Sejenak angka ini menyentuh hati saya. Sebuah angka yang mendekati angka seratus, pikirku dalam hati.Umngkinkah angka ini memilki makna tersendiri? Saya pun berselancar di google sekedar mengetahui makna tersirat angka 9. Dari feng shui misalnya angka ini  menunjukkan keberuntungan masa depan, demikian dari Mailinglist Feng Shui Yahoogroups.com.

 

Dari primbon ( kitab warisan leluhur Jawa) Angka sembilan (9) melambangkan Mars, dipandang sebagai angka puncak, dengan makna khusus bahkan suci. Bila dikalikan angka berapapun, angka tersebut kembali lagi sebagai angka sembilan, (contoh; 3 x 9= 27, 2 + 7 = 9). Angka ini biasanya pantang menyerah, aktif dan penuh kemauan.

 

Judul tulisan saya tertera di halaman 99  hingga 107. Mungkinkah tulisan yang sebenarnya kupersembahkan kepada ayahanda di kampung halaman ini sebagai sebuah keberuntungan? Saya memang tidak sedang berandai, tetapi bahwa saya beruntung bisa menuliskah kisah seorang ayah yang menginspirasi saya itu adalah sebuah fakta. Dan semoga bisa menginspirasi siapa saja yang akan membaca buku ini di tanah air. Lebih dari itu, bahwa kebahagiaanku terbayar setelah sekian lama ingin menulis tentang ayahanda yang hari-hari ini merindukan kebersamaan.  Buku ini sebagai persembahan terindahku untuknya, setelah beberapa karyaku yang sedang dilahapnya hari-hari ini.

 

Michelle Obama mengatakan bahwa sukses bukanlah tentang berapa banyak uang yang Anda hasilkan. Ini tentang perbedaan yang Anda buat dalam kehidupan orang lain. Buku The Influencer ini adalah satu dari sekian banyak buku yang dapat menginspirasi pembaca. Setidaknya dapat pula memotivasi orang lain. Pada aras ini tentu secara tidak sadar mengajarkan kepada orang lain hanya untuk mengatakan terima kasih karena telah memberi warna bagi kehidupan seseorang.***

 

 

Komentar