Puisi SEMINGGU BERLALU

 









SEMINGGU BERLALU

#puisijoniliwu

 

Kisah itu telah terurai

Pahit terasa menyekap

Hati berdegup menahan perih

Atas selaksa duka

Atas beribu nestapa

Melumuri negeri sabana meranggas.

 

Tinggalah puing-puing asa

Hampa berharap tuaian di tanah leluhur

Karena ladang jadi tanah lapang

Meranggas tak berbulir, berumbi pun berbuah

Cukupkah merengkuh hidup setahun mendatang?

 

Tangis ini basahi  beribu jiwa

Batin teruji pada taqwa

Sedang raga pasrah menerima segala tiba

Sembari merenung  khilaf dan salah

Pada bumi hunian sementara.

 

Pedih   mencekam batin

semua berlalu, 

tak lagi terdengar tembang bolelebo

tak lagi kudengar seruling para gembala

pun gegap gempita tari Hedung dan  likurai

hingga denting sasando sayup menjauh

membelit cendana di tanah berundak.

 

Jadag  Dewa Bathara, beri kami damai itu

Jangan menyepuh terik di negeri sabana dengan badai

Jangan pula menyepuh dengan air bahMu

Ranumkan buanaku dengan dengan kembang berseri

Agar jiwa anak negeri tak terkulai menatap damai

Karena ingin kudengar lagi denting sasando

Dalam tembang bolelebo, tanah Timor lebe bae.

 

 

Kupang, 15 April 2021

 

 


Komentar