BERBAGI BUKU SAAT PAMIT
BERBAGI
BUKU SAAT PAMIT
Beberapa hari yang lalu kuberi judul tulisan
“PAMIT “ di dinding fb ini. Hari ini dalam konteks yang sama saya memanjangkan
sekaligus memajangkan tulisan lain
berjudul Berbagi Buku Saat Pamit. Saya telah berpamitan dengan para guru di sebuah
lembaga Pendidikan Dasar swasta katolik. Bagi saya kesediaan lembaga dan lebih
khusus Bapak Ibu guru dengan penuh dedikasi itu patut diapresiasi. Betapa sebuah
perjalanan waktu yang tidak sebanding dengan pendidikan di tingkat menengah
lainnya, para guru dengan segala kesabarannnya mengasuh, membimbing, mengajar,
mendidik, hingga tugas utama lainya
menilai dan mengevaluasi. Selama enam tahun, mereka lebih mengenal seorang
siswa di pendidikan dasar meski setahun terakhir perhatian tersebut agak
tergerus didera pandemi covid 19.
Kebersamaan serasa anak dan orang
tua di sekolah memang harus berakhir di kala anak-anak menamatkan
pendidikannya. Tentu tersulam beribu rasa batin selama para pejuang pendidikan
dasar mengasuh anak-anak. Semua rasa berbaur jadi satu di kala anak-anak harus
berpamitan. Mereka tentu saling merindukan, tetapi bahwa hikmah dari ketulusan hati bapak ibu telah menorehkan
sesuatu yang bermakna bagi masa depan anak-anak.
Hari
ini saya berkesempatan berpamitan dengan bapak Ibu guru di SDK St. Josep IV
Kupang setelah sibungsuku menamatkan pendidikan dasarnya di situ. Tidak saja
itu, ketiga kakaknya pun merupakan alumni SDK St. Josep 4 Naikoten Kupang.
Terngiang di pikiranku sejak semalam untuk memberikan karya solo saya berupa antologi
puisi dan cerpen kepada lembaga pendidikan ini.
Tidak banyak harapan dengan memberikan kedua buku antologi tersebut. Pertama bahwa dengan memberi, saya
telah berbagi. Berbagi pengalaman yang telah tercurah dalam kedua antologi
tersebut, entah puisi pun cerpen. Saya ingin menyumbangkan ide,
gagasan kepada sesama melalui cerpen dan puisi yang dibaca.Karena kedua buku
saya itu adalah karya fiksi, maka bukan tidak mungkin memilki kemanfaatannya.
Di antaranya, mengembangkan daya imajinasi dan kreativitas, mengembangkan kemampuan berbahasa,
menumbuhkan rasa empati, dan meningkatkan daya ingat. Selain itu, dengan menggauli karya sastra berdampak
pada peningkatkan daya konsentrasi. memberikan wawasan yang beragam, memberikan
pemahaman tentang lingkungan sekitar, juga meningkatkan kemampuan menulis.
Dari semua kemanfaatan di atas, satu
harapan saya yakni bahwa buku-buku tersebut dan buku-buku karya lainnya yang
disumbangkan ke almamater SDK St. Josep 4 Kupang dapat menjadi pemicu Gerakan
Literasi Sekolah ( GLS ) yang telah dikumandangkan bangsa ini demi
mengakselesrasi pembangunan bangsa. Kedua buku sastra sebagai persembahan
anak-anakku kepapda lembaga pendidikan ini juga sebagai cindera mata. Semoga
saja karya-karya sastra tersebut senantiasa selalu bermanfaat bagi pembaca. Saya
menyadari sepenuhnya bahwa karya sastra bisa menampung semua gejolak dalam diri,
mengurangi derita serta membuatmu lebih peka serta berdaya. Di penghujung goresan singkat ini saya hanya sanggup
menyampaikan terima kasih.
Kupang,
16 Juni 2021.
Komentar
Posting Komentar
Silakan komentar secara bijak dan kosntruktif!