bertaburan Ucapan
BERTABURAN UCAPAN
Semalam seorang peserta didik menanyakan perihal pengumuman kelulusan SMP yang disampaikan hari ini. Saya tidak ingin mendahului pengumuman dari pihak lembaga pendidikan tempat kumengabdi. Saya pun tidak menjawab chat dari beberapa peserta didik melalui WAG kelas. Pertanyaan hingga media yang digunakan yakn secara tertulis ( pengumuman dalam amplop ), secara daring, dan luring. Menariknya, mereka menanyakan pakaian yang dikenakan ketika ke sekolah untuk menerima pengumuman secara tertulis. Mereka antusias menanyakan ikhwal pengumuman kelulusan tanpa satu pun memikirkan bahwa saat ini semua harus mematuhi protokol kesehatan.
Pengumuman kelulusan siswa SMP di kelas teakhir hari ini merupakan pengumuman kelulusan kedua di masa pandemi. Peserta didik kelas sembilan misalnya, tentu berbangga karena telah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Menengah Pertama. Terlepas dari euforia seperti apa yang dilakukan, pengumumam kelulusan hari ini menyisahkan satu dua catatan. Pertama, bahwa pelaksanaan pembelajaran daring hampir pasti berjalan tidak normal. Berbagai kesulitan dialami saat pembelajaran daring, belum lagi jika di sebuah kota ditetapkan sebagai zona merah. Tak perlu dipungkiri bahwa siswa kadang melalaikan tugas yang diberikan guru. Siswa dengan kesibukannnya yang hampir saja tidak terkontrol orang tua membuat pembelajaran daring bagai maju selangkah dan mundur selangkah alias berjalan di tempat.
Penilaian akdemik siswa hanya berdasarkan tugas-tugas yang diberikan melalui pembelajaran daring. Kita mesti jujur mengatakan bahwa guru mesti memeras keringat, dengan berbagai cara agar mendapatkan masukkan dari sebuah proses pembelajaran.Tentu secara kuantitatif berwujud penilaian. Dari nilai-nilai ( Penilaian harian, Penilaian tengah semester, nilia tugas atau Penilaian Akhir Semester ), diperoleh nilai akhir sebagai nilai rapor. Yang menjadi soal adalah apakah tugas-tugas dan soal-soal yang dikerjakan secara daring di rumah tersebut dikerjakan oleh siswa atau peserta didik. Kita tidak sedang menghakimi, tetapi itulah romantika pembelajaran daring.
Kedua, dampak dari pembelajaran tanpa tatap muka yakni tidak teridentifikasi penilaian sikap spiritual dan sosial. Dua aspek yang mesti tercantum dalam rapor siswa. Terhadap kesulitan ini, guru dapat saja menggunakan catatan kepribadian siswa sebelumnya. Ataupun dapat menggunakan informasi-informasi lainnya sehubungan dengan kepribadian seorang siswa. Deksripsi sikap spiritual dan sosial dalam rapor pun mesti ditulis wali kelas walauia sendiri tidak pernah bersua muka dengan peserta didik.
Di atas semua
itu, kegembiraan peserta didik hari ini adalah kesuksesan bersama. Patut
disykuri karena dalam situasi sulit dan penuh keterbatasan, sebuah proses
pembelajaran telah terlaksana. Dan lebih dari itu, semua terselamatkan oleh
sebuah kepatuhan terhadap prokes covid sehingga pserta didik dapat merayakan
keberhasilannya. Perjuangan tak pernah lelah selama lebih kurang tiga tahun
adalah kerja bersama. Apapun hasilnya, guru telah melaksanakan seluruh tugas
dan tanggung jawabnya. Para peserta didik pun telah berurai air mata dan peluh
hingga mewujdukan keberhasilannya. Sungguh keberhasilan itu adalah sebuah titik kecil yang
berada di puncak segunung kegagalan. Jika pernah gagal, sematkan dalam
doa harianmu karena sesungguhnya Anda sedang mengurai keberhasilan. Selamat dan sukses untukmu yang telah
berhasil menyelesaikan tugas belajarmu.
Komentar
Posting Komentar
Silakan komentar secara bijak dan kosntruktif!