BERJIBAKU
WALAU TERANCAM ( 1 )
Masker
Oh Masker
Rutinitas
di Kota Pahlawan satu dua hari ini hampir melelahkan karena saban hari harus
bermasker. Serasa bernapas terhambat oleh penutup mulut dan hidung tersebut.
Tentu saja menjadi tidak nyaman hampir pada siapa saja. Agak lucu juga karena
masker yang seolah turut mendandadi seseorang tersebut menyebabkan kita tak
saling mengenal satu tehadap yang lain. Tentu bagi teman lama yang baru
berjumpa, kecuali terhadap teman-teman sejawat yang seruangan kerja atau dalam
sebuah kantor.
“Oe...sonde
kenal lai o?” demikian seorang sahabatku dalam dialek Kupang.
Ia tepat berada di samping saat berpapasan
ketika melakukan registrasi di hotela Fairfield by Marriott, di bilangan Jl
Mayjend Sungkono No. 178 Surabaya. Mendengar suaranya yang samar-samar karena
lama tidak bertemu saya pun penasaran. Karena yang jadi soal adalah masker.
Saya pun membuka masker sembari mengajaknya juga untuk membuka penutup ulut dan
hidungnya tersebut. Ternyata dia teman guru saat berjibaku dengan Kurtilas
alias Kurikulum Dua Ribu Tiga Belas lima tahun lalu di kota Kelimutu Ende.
Setelah saling mengenal kami pun mengenakan kembali masker. Basa-basi sebentar
lalu kami pun berjibaku dengan Wrokshop Penguatan Implementasi Kurikulum.
Lagi-lagi
tetang kurikulum yang akhir-akhir ini diringkas lagi karena Covid 19 menjadi
kurikulum darurat. Lalu apa lagi yang harus diversifikasi? Bahasan tentang hak
terakhir itulah yang hendak diretas dalam kegiatan di tengah mematuhi Prokes.
Sebuah kegiatan yang mesti dilakukan sementara
para peserta pun selalu waspada karena hampir selalu terbaca pesa-pesan
melalui akun media sosial agar selalu waspada terhadap virus yang membahayakan
tersebut.
Panitia
tentu sangat mematuhi prokes dengan melalukan tindakan preventif semisal rapid
tes. Para peserta karena bepergian ke luar daerah pun melakukan rapid tes
sebelum keerangkatan. Sebelum melakukan registrasi, setiap peserta diwajibak
mengiktui rapid tes oleh panitia. Panitia pun menyediakan masker, hand
zanitiser, juga suplemen kepada peserta.
Sebuah
kegiatan yang layak diikuti para guru dan pengawas karena memiliki dasar
pertimbangan tertentu. Di antaranya memberikan bekal pengetahuan dan
keterampilan peserta dalam peningkatan kualitas pembelajaran dan penilaian
khususnya pada jenjang Sekolah Menengah Pertama ( SMP ).
Pemateri
dan fasilitator yang berkompeten di bidangnya tentu berpeluh, demikian pun
peserta. Kiranya tetesan peluh di kamar-kamar hotel hingga ke kamar 1609 tidak
pula menyepuh keindahan panorama kota pahlawan di pagi ini.
Surabaya,
30 Juni 2021
Komentar
Posting Komentar
Silakan komentar secara bijak dan kosntruktif!