PANDEMI
MENDERA AN TERSEDAK ( 1 )
( Y.Joni Liwu,
S.Pd )
Pandemi covid 19 dengan berbagai level tidak
menyurutkan pelaksanaan Asesmen Nasional ( AN ). Pelaksanaan secara nasional untuk semua tingkatan sekolah yang dimulai
September hingga Oktober 2021 ini mesti dilakukan agar dapat meningkatkan mutu
pendidikan. Hal lain yang hendak diketahui dengan AN ini agar menghasilkan
informasi akurat guna memperbaiki kualitas belajar mengajar. Tujuan akhirnya
tentu meningkatkan hasil belajar siswa atau peserta didik.
Perhelatan secara nasional ini serasa hambar-hambar
saja. Pertama, jika di tahun – tahun sebelumnya Ujian Nasional ( UN )
dilaksanakan melalui persiapan yang baik. Katakanlah ada pembimbingan kepada
siswa sebelum mengikuti UN. Kondisi tersebut sangat berbeda dengan AN. Peserta
didik atau peserta AN merupakan siswa kelas lima SD, kelas delapan SMP/ MTs,
dan kelas 11 SMA/SMK merupakan nama-nama yang tekah diacak atau yang ditetapkan
oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Terhadap kepesertaan ini bahkan
menimbulkan masalah-masalah baru di sekolah penyelenggara. Panitia tingkat
sekolah bekerja keras untuk menghadirkan peserta AN ke sekolah sejak simulasi
hingga pelaksanaan AN. Beberapa yang terdaftar sebagai peserta AN oleh
Kementerian karena alasan-alasan tertentu tidak hadir bahkan tidak berada di
tempat. Dan sangat riskan jika nama-nama yang terdaftar berubah-ubah hingga
menjelang pelaksanaan AN. Sungguh kesebaran menjadi taruhan agar jenis
kebijakan ini mesti terselenggara.
Hari-hari berpeluh, bukan saja bagi pantia tetapi
juga bagi peserta AN. Cerita syahdu di kala peserta AN melahap soal-soal AN.
Soal-soal yang mengintegrasikan literasi mungkin saja menjadi sesuatu yang
baru. Pembimbingan beberapa waktu bukanlah waktu cukup. Stimulus soal misalnya
dengan teks yang cukup panjang seolah memaksa peserta AN berkerut dahi. Tentu
bagi yang sering membaca bukanlah sebuah kesulitan. Akan tetapi akan berbeda
jika selama masa BDR ( Belajar Dari Rumah ) atau pembelajaran daring peserta AN
jarang membaca. Mungkin akan lebih “parah” jika peserta AN lebih menghabiskan
sebagian besar waktunya dengan “game online”. Soal-soal AN dengan level C4 (
menganalisis), C5 (Mengevaluasi ), bahkan C6 ( mencipta ) mungkin pula menjadi
onak bagi peserta AN dalam menyelesaikan dua jenis asesmen, literasi dan
numerasi ini.
Kesiapan pelaksanaan AN melalui jalan-jalan pengap. Guru
dan peserta didik mesti menahan hati alias sabar agar hajatan nasional
berlangsung sebagaimana terjadwal. Setiap yang berperan melakoni tugas dan
tanggung jawabnya masing-masing. Proktor dan teknisi, demikian pengawas, belum
lagi Ketua Pelaksana Tingkat Satuan Pendidikan.
Hari-hari Oktober tak bergeming disengat terik
mentari, sedang rerumputan tak sanggup lagi menatap beringin dan pepohonan
lainnya lunglai dedera musim panas. Entah sampai kapan langit akan mencurakan
setitik embun melepas dahaga segala yang hidup. Walaupun demikian, di atas
tanah ini kami tetap melitani tanggung jawab mengusung Generasi Emas 2045.
Salam Literasi.
Komentar
Posting Komentar
Silakan komentar secara bijak dan kosntruktif!