ADA APA DENGAN PANTAI RAKO PADA AJANG API 2022

 

 



ADA APA DENGAN PANTAI RAKO PADA AJANG API 2022


( Oleh: Y.Joni Liwu )

 

Ketika diusung  Disparbud ( Dinas Pariwisata dan Kebudayaan) Kabupaten Flores Timur dalam ajang  Anugerah Pesona Indonesia  ( API ) ke- 7 tahun 2022, Pantai Rako kemudian masuk nominasi 10 besar Wisata air dengan label Shurfing Pantai Rako. Ada pun beberapa kategori yang diusung Panitia API 2022 semisal wisata kuliner berupa Makanan dan Minuman Tradisional, Promosi Pariwisata Digital, Brand Pariwisata, Destinasi Belanja,  Cindera Mata, Wsiata Olah raga dan Petualangan, dan.lain lain.  Panitia dalam pengumuman secara virtual melalui chanel yout tube menjelaskan bahwa penilaian dilakukan berdasarkan  pengajuan.dari Dinas Pariwisata tiap Kabupaten Kota di  seluruh Indonesia  juga berdasarkan tayangan objek-objek wisata tersebut melalui yuo tube pun media sosial lainnya.

 

Sungguh pengumuman itu sangat memggembirakan lantaran pantai  yang jauh dan terisolir  di selatan Kabupaten Flores Timur itu menggaung di seantero persada nusantara. Nama Pantai yang bahkan sangat awam di telinga warga bangsa ini, di Propinsi NTT  bahkan di Kabupaten Flores Timur itu sendiri. Pengumuman itu sendiri seolah mengabakan kepada masyarakat di Desa Hewa, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, bahwa Pantai Rako telah dikenal luas sebagai salah satu pantai tempat berselancar. Dan itu satu-satunya di pulau Flores. Selanjutnya, tentu saja jangan dibiarkan ia hanyut terbawa angin musim, tetapi sebaliknya memberdayakannya dengan berbagai kiat inovatif dari seluruh stakeholder agar potensi ini turut menjadi kebanggaan bersama warga di kabupaten Flores Timur atau Propinsi Nusa Tenggara Timur.

 

 

 

 

Pantai Rako memang agak asing di telinga wisatawan manca negara dan wisatan domestik, walau pun beberapa waktu beberapa waisatawan macara negara dari Eropa pernah bertanang ke sana. Baru dalam 3 tahun terakahir  Pantai Rako dikenal masyarakat. Namanya mulai muncul.ke permukaan tatkala pembukaan Festival Bale Nagi yang dihelat Pemerintah Kabupaten Flores Timur tahun 2019 silam. Berapa waktu sebelum itu, organisasi peselancar Indonesia telah melakukan  uji coba terhadap gelombang di  pantai selatan itu Flores Timur tersebut. Betapa menurut mereka  gelombang panta ini sangat cocok untuk olah raga selancar. Mereka pun membuktikannya hingga terkagum- kagum. Sesuatu yang tidak mereka temui pada hampir seluruh pantai di Pulau Flores, kecuali di Pantai Nembraka di Kabupaten Rote Ndao. Oleh karena itu, mereka menyebut Pantai Rako sebagai Kuta- nya pulau Flores. ( Kuta pantai di Pulau Bali sebagai tempat berselancar para wisatan).

 

 Berdasarkan pegakuan itu, pada ajang pembukaam Festival Bale Nagi tahun 2019 lalu,  para peselancar melalukan atraksi berselancar di atas gelombang laut Pantai Rako, disaksikan Bupati Flores Timur dan ribuan peserta festival. Sungguh luar biasa dan asyik  menyaksikan atraksi para peselancar pada hamparan pantai berpasir putih sepanjang 3- 5 kilo meter tersebut. Keindahan yang hanya direguk melalui tayangan di media sosial misalnya, dapat disaksikan secara langsung di kala itu. Atraksi peselancar yang dapat dilakukan tanpa harus bepergian ke Bali atau ke Pulau Rote. Orang Flores pada umumnya dapat berselancar ataupun berlatih berselancar di pantai ini. Pemerintah kabuopaten Flores Timur melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan juga telah melirik peluang ini dengan memberikan pelatihan beselancar beberapa waktu lalu. Oleh para pelatih Wage Adit dari PSOI ( Perasatuan Selancar Ombak Indonesia),  out put dari pelatihan itu, siap melatih para pengunjung yang hendak berlatih berselancar di Pantai Rako.

Siapa sangka pantai yang semula hanya dipakai untuk berwisata karena pasir putih dan alammnya yang asri itu ternyata menyimpan pesona yang lain. Gelombang pantyai rako menjadi surga bagi para peselancar, pun bagi wisatawan lainnya atau bagi yang hendak berlatih brselancar. Jika demikian, tunggu apalagi.

 

Tentang Pantai Rako tak ada habisnya. Beberapa spot selain keindahan alamnya, ada dua tanjung yang mengapitnya, Tanjung Manuk dan Tanjung Makasar. Keindahan Pantai Rako, dapat dinikmati dari ketinggian kedua tanjung tersebut. Bahkan dari Bukit Bolan yang turut meronainya di samping Tanjung Makasar atau dalam.bahasa setempat disebut Mulu. Sejauh mata memandang, mata seolah disuguhkan permadani alam nan eksotis. Belum lagi riak gelombang yang menepi di bibir pantai seakan melengkapi kepuasan batin di kala hari-hari hidup dibaluti kejenuhan karena rutinitas.

 

 

 

Makanan Tradisional Rasa Sensaional

 

Tentang kuliner, di pantai ini pengunjung pun wisatawan disuguhkan dengan sajian tradisional. Memang fasilitas berupa rumah makan belum ada. Hal ini memang disengaja, agar pengunjung sangat merasakan rasa yang khas, bukan rasa yang enak karena diberi bumbu. Di bibir- bibir Pantai Rako, wisatawan pun akan disugguhkan ikan bakar dan jenis pangan lokal lainnya. Singkong rebus dan bakar. Demikian juga dengan pisang bakar atau yang direbus.Jangan lupa ikan bakar dapat dibakar sendiri sesuai selera pengunjung, sedang di sampingnya tersaji jagung titi alias emping jaung yang renyah buatan orang-orang kampung. Higienis memang, karena diolah dengan memperhatikan kebersihannya. Makanan tradisional tetapi rasa sensaional.Tentang jenis minuman apalagi.Jika pengunjung atau wisatawan hendak mencicipi jenis minuman khas tradisional, dapat mencicipi  hasil sadapan nira yang disebut Tuak Bura' alias tuak putih. Proses olahannya tanpa zat pengawet yang tentu saja melegahkan tenggorokan. Semua alami jika berada dipantai ini, yang triadsional rasa sensaional.

Belajar di Pantai

 

Pantai ini memiliki pasang surut yang sangat luas sepanjamg beberapa kilo meter. Sebuah peluang bagi pengunjung untuk mencermati  kehidupan biota laut. Sebuah kesempatan untuk mempelajari biota- biota laut. Sungguh mempesona lagi jika pengunjung dapat mempelajari para ibu dan  bapak atau orang- orang di sana menangkap ikan dengan cara tradisonal. Sebuah kearifan lokal dari tradisi nenek moyang yang tetap dijunjung hingga sekarang. Itu karena mereka hanya tetap menjaga keseimbangan pertumbuhan biota laut tanpa merusaknya.Banyak hal lain yang dipelajari di sana. Soal sejarah misalnya.  Pada tepian Pantai Rako bagian timur, tepat di tepian Tanjung Bolan, terdapat sebuah batu. Di atas batu itulah pahlawan Desa Hewa, Koa Boruk, menunjukkan kedigjayaannya melawan musuh dengan senjata tradisional. Di depannya terbentang bebatuan yang terbelah di tengahnya, sebagai batas wilayah. Itu pun memiliki riwayat tersendiri. Belajar tentang sejarah, belajar tentang kehidupan biota laut, bahkan pantai itu menjadi sumber inspirasi bagi penulis, semuanya ada di sini. Bukankan ketenangan dalam semilir angin dapat menjadi tempat yang tepat untuk belajar? Pantai Rako, ah ronamu selalu mengajakku bercumbu, tentang keindahan dan segalanya.

 

Berada di Pantai Rako seakan menyusuri alam surgaloka tersembunyi. Wisatawan atau pengunjung  dapat  berteduh dalam kelana hidup menyesakkan dada. Di ujung Tanjung Manuk, pemerintan Desa Hewa, pemerintah desa setempat,  telah menatanya menjadi sebuah taman doa. Jika hendak menjauh dari kebisingan yang menjenuhkan  pengunjung dapat berkontemplasi di taman doa ini. Dari sini  keindahan pantai Kokang dan Pantai Rako dapat dinikmari secara lengkap. Kedamaian bak menyusuri relung hati di kala berada di ketinggian Tanjung Manuk, dan mata terpesona menyusuri  alam pantai di kiri dan kanan yang masih asri. Keasyikan semakin terpaut oleh pepohonan menghijau dan rimbunan kelapa pada beberapa bibir pantai. Hem, bagiamana pula jika hendak mereguk kelezatan daging kelapa muda dan mereguk air kelapa muda di tepi pantai? Jangan pernah melupakan pantai ini, Pantai Rako.

Pantai rako telah masuk sepuluh besar nominasi wisata air. Semua orang tentu telah berperan mengusungnya. Namun tidak saja cukup sampai di situ. Masih ada pekerjaan rumah lagi agar ia bisa digadang pada peringkat yang lebih di atas. Itu harapan yang mesti terwujud jika terjalin kolaborasi dan kerja sama. Di tangan pemerintah dan masyarakat pemilik pantai ini, misi ini mesti diemban. Bekerja keras dan bekerja cerdas itu pilihan. Selamat dan sukses untuk semua pihak yang telah berpeluh. Setiap orang memiliki potensi dan kesempatan. Karena itu, jangan oernah menyerah untuk terus berusaha mendapatkan yang lebih baik.

 

Penulis adalah Guru di SMP Negeri 13 Kota Kupang

 

 

Komentar