PENULIS POHON PISANG
PENULIS POHON PISANG Menggelitik tatkala perilaku menulis “ibarat pohon pisang” mesti disematkan kepada seseorang penulis. Penulis- penulis di sini bisa ditebak. Mereka-mereka itu semisal pegiat literasi, penulis umumnya, guru, siswa, cendekiawan, masyarakat kampus, ataupun siapapun yang tergerak dan baru bergrak untuk menulis. Mengapa nian, sekali menulis dan selesai. Atau lebih sadis menghilang tak tentu rimba. Jika tabiat ini masi saja tersemat di hati, tentu roh literasi yang dehembuskan sirnah ditelan masa. Jika demikian, gema yang telah digaungkan pemerintah mesti menjadi litani yang selalu disenandungkan selama denyut nadi ini berdetang. Gol A Gong, duta baca yang hari –hari ini menyebarakannya dengan safari literasi mengusung slogan bahwa membaca itu sehat dan menulis itu hebat. Lalu apalagi yang mesti dicernah dari ungkapan sederhana tersebut? “Jangan hanya penulis pohon pisang, demikian, Dr. Marel Robot dalam samb...