Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2022

PENULIS POHON PISANG

    PENULIS POHON PISANG   Menggelitik tatkala perilaku menulis “ibarat pohon pisang”   mesti disematkan kepada seseorang penulis. Penulis- penulis di sini bisa ditebak. Mereka-mereka itu   semisal pegiat literasi, penulis umumnya, guru, siswa, cendekiawan, masyarakat kampus, ataupun   siapapun yang tergerak dan baru bergrak untuk menulis. Mengapa nian, sekali menulis dan selesai. Atau lebih sadis menghilang tak tentu rimba. Jika tabiat ini masi saja tersemat di hati, tentu   roh literasi yang dehembuskan sirnah ditelan masa. Jika demikian, gema yang telah digaungkan pemerintah mesti menjadi litani yang selalu disenandungkan selama denyut nadi ini berdetang. Gol A Gong, duta baca yang hari –hari ini menyebarakannya dengan safari literasi mengusung slogan bahwa membaca itu sehat dan menulis itu hebat. Lalu apalagi yang mesti dicernah dari ungkapan   sederhana tersebut? “Jangan hanya penulis pohon pisang, demikian, Dr. Marel Robot dalam samb...

PANTAI RAKO, NIRWANA TERSEMBUNYI

Gambar
    PANTAI RAKO, NIRWANA TERSEMBUNYI   Cakrawala yang mempesona menyibak tirai keindahan alam, bahwa buana permai adalah cipataan Sang Khalik. Semesta ini telah dianugerahkan kepada penghuni bumi. Mahakarya pada bumi tak terperikan membingkai alam nan permai. Karya terberikan oleh leluhur telah terpaut pada pantai di selatan Flores Timur, ialah Pantai Rako. Semenjak dahulu kala, pantai berbentuk gading serta berpasir putih, telah tersemat di Desa Hewa, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur.   Seolah berada dalam dekapan tanjung Manuk dan tanjung Makasar, Pantai Rako menyimpan sejuta rona. Keindahan dan kemolekan dengan pasir putih, tidak saja menyimpan sejuta kisah, ia bahkan akan berkisah tentang penjaga zaman dari masa ke masa.   Pantai Rako bak s perawan desa hendak ditimang. Ombak menepi pada bentangan pasir putih sekitar tiga sampai empat kilometer laksana desah kagum penghuni bumi atas mahakarya sang khalik. Hamparan pantai dengan gelomb...