Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2020

MELITANI PERSN GURU DI TENGAH BADAI

Gambar
  MELITANI PERAN GURU DI TENGAH BADAI ( Yohanes Joni Liwu, S.Pd )   Mengusung tema “Bangkitkan Semangat Wujudkan Merdeka Belajar,” Hari Guru Nasional 2020 dirayakan disaat bangsa sedang dilumat covid 19. Belum lagi kisruh yang terhembus oleh segelintar anak bangsa yang mengangkangi   protokol kesehatan pun hukum lalu terdengar letupan- letupan dialog bernuansa politis.Oleh karenanya media massa   menjadikanya sebagai lahan empuk pemberitaan. Mata dan hati pun tertuju pada kisruh tak berjuntrung. Semoga saja tidak mengalami eskalasi berkepanjangan sehingga bangsa ini lebih fokus pada upaya menanggulangi covid 19 pun pemulihan ekonomi bangsa. Dunia pendidikan yang juga hendak berbenah dalam konteks merdeka belajar seperti dilihat dengan sebelah mata kala fokus perhatian lebih tercurah pada info-info heroik sebagaimana kondisi bangsa hari-hari ini. Lalu apakah guru-guru hari – hari ini lunglai tidak berdaya? Pertanyaan reflektif ini menggugah saya untuk mereflek...

BUSUK

Gambar
    BUSUK   Mulut latah terbata Kata berbau. Semula aroma surga,   jadi busuk berdekil   ada dengki   menggurita batin jiwa terbawa, fatwa tak berwibawa berfatwa tak lagi bertaqwa.   Pada pagi kicau kutillang, Kian benderang kutahu serigala Meraung, mengintai Menerkam sesama insani, Melumat tanpa ampun hingga darah muncrat di mulut bernafsu.   Mentarimu tak lagi pancarkan sinar Berikan saja pada bulan, agar terangi malam pula   makluk dipandu   hingga tenteram tatap mentari Karena di sanalah singgasana surgaloka.   Rebanamu tak lagi syahdu hati gulana, entahkan melangkah atau memilih Pada pekikmu   berbau   tlah jadi azab Neraka menanti.     Kupang, Menyimak Aksi 24 November 2020            

LITERASI KEWARGANEGARAAN

Gambar
  Literasi Kewarganegaraan di Tengah Buih Ombak ( Oleh: Y. Joni Liwu, S.Pd ) Mungkinkah mendorong anak mencintai laut berawal dari sini.Sebuah pertanyaan reflektif bagi"Anak-anak Pulau" di Propinsi kepulauan. Propinsi 566 pulau memberi harta berkelimpahan di laut sedang kita meracik-racik persaudaraan hanya karena tanah ulayat yang tak pernah bertambah tiap tahunnya.Hasil racikan tidak pernah menjadi semangkuk rasa persaudaraan yang diseduh bersama tuk jalin hati di negeri Indonesia mini ini.Hati tetap berdegup kala hidup sehasta diharu biru hanya karena beda rasa.Satu pihak merasa sangat memiliki tanah ulayat sebaliknya pihak lain pun demikian. Jika konflik horisontal di daerah ini karena lahan di daratan yang tak seberapa, mengapa lahan di lautan dibiarkan berkelana bahkan hanya segelintir orang mendulangnya?  Regulasi boleh berjilid-jilid tetapi tidak menggerakan nurani generasi sekarang dengan memberi contoh sama halnya dengan mengajak generasi bangsa menonton TNI men...

DEMI ANAK

Gambar
  DEMI ANAK ( Y. Joni Liwu, S.Pd )   Satu lagi pencapaian sebagai sebuah kebanggaan tersendiri. Bersama 41 guru di Indonesia atas prakarsa seorang guru menulis Teguh Wahyu Utomo, 41 karya berwujud tulisan dibukukan. Buku ber- ISBN yang diterbitkan oleh Penerbit Wahana Resolusi Yogyakarta ini berkisah tentang anak,siswa-siswi. Tentu saja bukan soal profil peserta didik yang hari-hari ini belajar di rumah, tetapi lebih kepada pesan-pesan yang mesti digaungkan kepada anak-anak demi kehidupannya di kemudian hari. Semua tulisan itu pun terangkum dalam buku berjudul   DEMI ANAK. Judul buku tersebut telah memberi pesan tentang sesuatu yang dipersembahkan kepada anak-anak untu kehidupan di kemudian hari. Sang editior, Teguh Wajyu Utomo dalam tulisan pembukaan buku dengan 264 halaman tersebut berargumen tentang judul buku   tersebut. Bahwa secara demografis statistic popolasi manusia menunjukkan   26 % berusia di bawah   14 tahun. Jika ukuran usia ditambah j...

TEMBANG RINDU

Gambar
  TEMBANG RINDU   Kudekapmu dekat di hati Hanya bayang wajah renta, Keriput  menua, Gurat kisah selaksa pada juangmu tak pernah surut Hingga kini senja menjelang.   Mentari pagi benderang cerah Pun bagimu tuk suluh jalan Untukmu dan untuk kami.   Ayah, janganlah napasmu tersengal Namun senyummu menyapa Lalu semua berharap, doamu teguhkan, Asa tertabur kini dituai.   Kalau saja asa belumlah ranum, Jangan biarkan ia terkulai. Santunkan semua pada rapal doa di kelam sunyi, Suatu saat, kita meraup panenan kasih Denga tembang rindu masa silam Karena larik-lariknya adalah serpihan amanat Tlah beri kami harapan.     Kupang, 12 November 2020, SELAMAT HARI AYAH        

GEBIAR MUDIK

Gambar
  GEBIAR MUDIK NOVEMBER 2020 MEREKATKAN HATI PADA SAUDARA