Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2022

PERLUKAH KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS BAGI SISWA?

  PERLUKAH KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS BAGI SISWA?   Waktu satu jam ujian tulis belum usai. Baru saja 20 menit.Untuk menyelesaikan soal sebanyak empat puluh nomor   setidkanya membutuhkan wakti sembilan puluh menit.   Mataku sekejap melihat ke luar. Di halaman depan ruang ujian, tiga orang siswa negumpulkan sampah , selanjutnya membakar sampah-sampah tersebut. “Bukankah mereka juga peserta ujian?” aku membatin. Tak kuhiraukan karena di hadapanku puluhan siswa sedang mengikuti ujian. Aku harus mengawasi mereka selama satu jam. Aksi anak-anak membakar sampah menyulut perhatian mereka. Namun, tak satu pun terpancing. Mereka tetap mengikuti ujian dengan tertib. Kudengar suara seorang guru,“Bagaimana mungkin mengerjakan soal-soal try out hanya lima belas menit.” Saya baru menyadari   jika beberapa siswa tersebut diberi sanksi. Hampir teman-teman dan guru-guru di sekolah tersebut pun tahu jika mereka sering buat ulah. Acuh tak acuh dalam pembelajaran. Sering bo...
Gambar
    BERTANAM   BAMBU DARI KAMAR HOTEL   “Gerah,” ungkapan spontan seorang sahabat dari kampung halaman ketika menginjakan kaki di Kota Kupang di penghujung Maret. Padahal mestinya ia merasakan sejuk apalagi kota Kupang masih diguyuri hujan. Warga Kota Kupang tentu berbeda halnya. Kesejukan karena mendung walau sebentar tentu sebuah suasana menggebirakan. Belum lagi kalau hujan, betapa batin tesentuh karena kesejukkannya. Kesejukan yang mungkin sangat berbeda kualitasnya sebagaimana yang dialami sahabatku. Daerahnya memang sejuk.Hampir setiap pagi halaman rumah bahkan perkampungannya digelayuti mendung. Tak jarang embun menjadi tetes air di dedauan halaman rumah juga menetes dari atap rumah di kala pagi. Kegerahannya halaman hotel sebelumnya kemudian menghantar   kami dalam diskusi di sebuah   kamar hotel di   Jl. Piet A.Tallo,Oesapa, Kecamatan Kelapa Lima Kota Kupang. Tak terasa gerimis magrib kemarin sore telah memupus kegerahannnya. Karena ia...
Gambar
  GOL A GONG DAN SEBUAH   FENOMENA   Jagad literasi Indonesia hari-hari ini disemarakan dengan safari literasi Duta Baca Gol A. Gong alias Heri Hendrayana Harris . Safari Jawa, Bali, NTB, dan NTT   sejak Januari,   hari-hari ini hingga unjung timur Flores dan pulau Lembata.Kehadirannya bak menyepuh pandemi covid-19. Gebyar dan geliat literasi pada setiap tempat yang disinggahi bergaung. Para pegiat literasi hingga siswa-siswi antusias menyambutnya. Tidak sampai di situ, pengalaman literasi sastrawan kelahiran 15 Agustus 1963 ini dibagikan cuma-cuma. Mengajari anak-anak bangsa menulis karya fiksi dan nonfiksi. Ia berhasil mengimpori guru dan siswa pun pegiat lietrasi umumnya. Hasrat membaca dan menulis yang dibagikan telah menjadi pemicu. Paling tidak, para pegiat literasi yang selama ini berkutat dalam kesendirian,. Mereka seolah mendapatkan asupan nutrisi. Menjadi lebih kuat berjalan di lorong sunyi yang disebut literasi.   Pendiri Rumah Dunia yang...

BDR dan Harap-Harap Cemas

  Kisah Belajar di masa pandemi   BDR dan Harap- H arap Cemas   BDR alias Belajar Dari Rumah merupakan   sebutan Pembelajaran Jarak   Jauh yang diberlakukan di kotaku. Penyebutan singkatan ini di awal-awal masa pembelajaran karena covid-19 menjadi familiar karena lebih mudah, dibanding WFH ( Work From Home ), ataupun sitilah-istilah lainnya. Terlepas dari jenis apapun yang disematkan oleh sebuah instansi pendidikan, BDR harus diterjemahkan sebagai bentuk pembelajaran yang harus dilaksanakan di rumah. Dengan demikian, setiap rumah peserta didik telah memiliki peran ganda, selain fungsi utama juga sebagai sekolah, setidak-tidaknya sebagai sekolah sementara.             Terhadap status rumah sebagai sekolah sementara it u , tentu orang tua pun harus berperan lebih di antaranya sebagai fasilitator, guru bimbingan selama anak melakukan kegiatan pembelajaran yang disebut dengan BDR. Kondisi seperti ini h...

Di Antara Hari-hari Tersisa

    Di Antara Hari-hari Tersisa   Mungkin pula judul di atas seperti Menjelang Hari-hari Perpisahan, atau bahkan Kita Hendak Pisah, juga judul-judul lainnya yang lebuh menyentuh. Namun demikian, nilai rasa bahasa akan lebih menyentuh, terlebih kepada siswa-siswi yang hari –hari ini selalu menyapaku sebagai wali kelas, yang hari hari ini hendak menyudahi hari-hari kebersamaannya dengaku. Tanggung jawab dari tugas tambahan sebagai wali kelas tentu memiliki nilai lebih. Wali kelas juga merupakan guru pengajar yang dibebani tugas-tugas sesuai sebagai penanggungjawab dinamika pembelajaran di dalam kelas tertentu. Menurut Jean & Morris dalam  Foundation of Teaching, an Introduction to Modern Education: “Teacher are those person who consciously direct the experiences and behavior of and individual so that education takes place . Artinya, guru (wali kelas) adalah mereka yang secara sadar mengarahkan pengalaman dan tingkah laku dari seorang individu sehingga dapat...
  BAOBALA, RITUAL BUDAYA MEMESONA   Bao bala adalah nyanyian ungkapan kegembiraan disertai Tandak ( injak padi ). Ketika panenan berlimpa h atau orang mendapat padi yang banyak,maka harus pula mengundang banyak orang. Orang-orang itu hadir untuk menandak padi yang masih berbulir. Padi banyak memungkinkan orang untuk membeli gading. Gading ipada zaman dulu hingga sekarang merupakan barang yang tak ternilai harganya atau sangat mahal. Memiliki gading atau mampu membeli gading sangat menunjukkan status sosial seseorang. Sehingga orang yang panenannya berlimpa memungkinkan ia untuk membeli gading.   Pada saat menandak padi dari hasil panenan yang berlimpah tersebut gading disematkan pada dahan pohon beringin . Pohon beringin dalam bahasa daerah Hewa (bahasa yang digunakan di Desa Hewa, Boru, Flores Timur) adalah Bao, dahan itu kleren, gading itu bala. Jika beringin disematkan gading disebut bao kleren bala.Sisi lain dari Bao Kleren Bala tersebut yakni tuan kebun ...

SETAHUN DIDERA PANDEMI PTM TERBATAS DIGELAR

  SETAHUN DIDERA PANDEMI PTM TERBATAS DIGELAR   UPTD SMP Negeri 13 Kota Kupang, sejak hari ini, 25 Oktober 2021 melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka ( PTM ) terbatas secara menyeluruh, setelah 25 September lalu PTM terbatas hanya untuk kelas tujuh. Bukan perkara   mudah melaksanakan kegiatan pembelajaran di tengah masa pandemi covid 19. Walaupun kondisi pandemi covid turun hingga level 2 namun harus tetap diwaspadai. Setidaknya sebuah lembaga pendidikan yang melaksanakan PTM terbatas memedomani   Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 03/KB/2021, Nomor 384 Tahun 2021, Nomor HK.01.08/MENKES/4242/2021, dan Nomor 440-717 Tahun 2021 tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19).Semisal memnuhi kriteria dari tahap persiapan, pelaksanaan hingga pemantauan.   UPTD SMPN 13 Kota Kupang merupakan salah satu sekolah di...