PERLUKAH KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS BAGI SISWA?
PERLUKAH KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS BAGI SISWA? Waktu satu jam ujian tulis belum usai. Baru saja 20 menit.Untuk menyelesaikan soal sebanyak empat puluh nomor setidkanya membutuhkan wakti sembilan puluh menit. Mataku sekejap melihat ke luar. Di halaman depan ruang ujian, tiga orang siswa negumpulkan sampah , selanjutnya membakar sampah-sampah tersebut. “Bukankah mereka juga peserta ujian?” aku membatin. Tak kuhiraukan karena di hadapanku puluhan siswa sedang mengikuti ujian. Aku harus mengawasi mereka selama satu jam. Aksi anak-anak membakar sampah menyulut perhatian mereka. Namun, tak satu pun terpancing. Mereka tetap mengikuti ujian dengan tertib. Kudengar suara seorang guru,“Bagaimana mungkin mengerjakan soal-soal try out hanya lima belas menit.” Saya baru menyadari jika beberapa siswa tersebut diberi sanksi. Hampir teman-teman dan guru-guru di sekolah tersebut pun tahu jika mereka sering buat ulah. Acuh tak acuh dalam pembelajaran. Sering bo...