SISI LAIN KOLAM AIR MATA TOFA
SISI LAIN KOLAM AIR MATA TOFA Aku baru selesai belajar kelompok pada pukul dua puluh tiga nol-nol. Telepon dari ibuku sudah berdering sejak sejam yang lalu, tetapi tugas kelompok belum tuntas. Saatnya aku harus kembali. Setidaknya, tugas bersama ini sudah rampung. Namun, untuk kembali ke rumahku, aku harus melewati kolam “Mata Air’, sebuah kolam tua di kelurahanku. Melewati kolam itu menyeramkan karena dikitari pepohonan berusia ratusan tahun. Lagi pula di jam-jam seperti ini tidak ada seorang pun di sana untuk mandi atau cuci. Mereka biasanya ada di situ sebelum jam dua puluh nol-nol. Aku memang baru pulang karena sejak sejam yang lalu ibu sudah menelponku. Aku pun memberanikan diri pulang sednirian. Mendekati kolam itu hanya terdengar gemericik air. Air itu mengalir dari kolam yang cukup luas, menerobos lubang kecil dinding tembok. Terdengar sangat jelas. Aku pun terus melangkah. Sabuah tangkai pohon yang menutup lampu jalan membuat jalanan di samping kola...